Keuntungan dan Kerugian dari Homeschooling

Keuntungan dan Kerugian dari Homeschooling

Keuntungan dan Kerugian dari Homeschooling – Homeschooling (HS) ialah suatu model alternatif belajar selain di sekolah. Tidak ada sebuah definisi tunggal mengenai homeschooling. Selain homeschooling, terdapat juga istilah “home education”, atau “home-based learning” yang digunakan untuk maksud yang kurang lebih sama.

Dalam bahasa Indonesia, ada yang memakai istilah “sekolah rumah”. Akan tetapi nama bukanlah sebuah isu. Disebut apapun, yang penting adalah esensinya.

Salah satu pengertian yang umum dari homeschooling ialah sebuah keluarga yang memilih untuk bertanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anak dan mendidik anaknya dengan berbasis rumah. Pada homeschooling, orang tua juga mempunyai tanggung jawab sepenuhnya atas proses pendidikan anak; sementara pada sekolah reguler tanggung jawab itu didelegasikan kepada guru dan sistem sekolah. idnplay

Keuntungan dan Kerugian dari Homeschooling

Meskipun orang tua menjadi penanggung jawab utama dari homeschooling, akan tetapi pendidikan homeschooling tidak hanya dan tidak harus dilakukan oleh orang tua. Selain orang tua dapat mengajar sendiri, orang tua juga dapat mengundang guru privat, mendaftarkan anak pada kursus, melibatkan anak-anak pada proses magang (internship), dan sebagai nya. judi bola

Sesuai dengan namanya, proses homeschooling memang berpusat di rumah. Akan tetapi, proses homeschooling umumnya tidak hanya mengambil lokasi di rumah. Para orang tua homeschooling bisa menggunakan sarana apa saja dan di mana saja untuk pendidikan homeschooling anaknya. https://americandreamdrivein.com/

Melalui homeschooling atau sekolah di rumah ini, para orang tua juga dapat menentukan sendiri sistem pengajaran yang tepat sesuai kemampuan, minat, serta gaya belajar anak. Orang tua juga akan mendatangkan staf pengajar ke rumah untuk mengajari anak selayaknya seperti kurikulum formal. Hanya saja, metode dari homeschooling yang digunakan dikemas dengan gaya rumahan.

Mengenal Homeschooling di Indonesia

Di Indonesia, homeschooling telah menjadi salah satu sistem pendidikan yang legal. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 129 tahun 2014, yang menyebutkan bahwa sekolah rumah atau homeschooling adalah proses layanan pendidikan secara sadar dan terencana dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah atau tempat dengan suasana kondusif.

Para orang tua yang ingin mendidik anaknya secara homeschooling diwajibkan untuk melapor kepada dinas pendidikan di tingkat kabupaten atau kota.

Homeschooling dapat menjadi pilihan oleh karena mempunyai beragam alasan, seperti kondisi medis tertentu sehingga anak tidak memungkinkan mengikuti sekolah formal, ketidakpuasan dengan metode pendidikan yang tersedia, dan keyakinan bahwa anak tidak dapat mengembangkan minat atau bakat dan kreativitasnya dalam sekolah umum.

Keuntungan Homeschooling

Keuntungan yang paling utama dari metode belajar dengan sistem homeschooling anak mendapatkan perhatian penuh dari staf pengajar atau pendidik, karena dia tidak perlu menunggu giliran dalam mempelajari sesuatu. Ketika anak mampu mengikuti pelajaran, dia bisa terus melanjutkan belajar ke tahap selanjutnya.  Namun jika dia terhambat, dia tetap bisa meminta pendidik untuk terus mengajarkan hingga memahami sesuatu.

Berikut keuntungan lain dari homeschooling:

1. Waktu belajar yang fleksibel

Salah satu keuntungan homeschooling adalah fleksibilitas waktu belajar. Orang tua, anak, dan juga staf pengajar bisa saling merundingkan kapan waktu yang tepat untuk memulai belajar dan menentukan lama waktu belajar. Selain itu, orang tua juga dapat memilih jadwal mata pelajaran yang ingin dipelajari dalam satu hari.

2. Anak dapat mengembangkan bakatnya

Orang tua dan anak dapat bersama-sama menentukan sendiri topik, waktu, durasi hingga cara belajar yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan gaya belajar anak. Setiap anak memiliki bakat dan minat serta kemampuan mengolah informasi yang berbeda. Dengan homeschooling, metode belajar dapat lebih optimal untuk mengembangkan bakat setiap anak sesuai keinginan dan kemampuannya.

3. Anak mendapatkan istirahat yang cukup

Rutinitas dari sekolah formal yang juga mengharuskan anak untuk datang lebih pagi dan terkadang pulang hingga sore, membuat waktu istirahat anak menjadi berkurang. Anak yang memiliki waktu tidur kurang memungkinkan untuk ketiduran di kelas selama pelajaran berlangsung. Berbeda dengan anak homeschooling yang juga mendapatkan waktu istirahat yang lebih lama, sehingga dapat mengikuti pelajaran yang diberikan dengan baik.

4. Orang tua bisa mengawasi pergaulan anak

Orang tua dapat terus mengawasi proses pembelajaran dan pergaulan anak peserta homeschooling. Dengan begitu, anak dapat terhindar dari pergaulan bebas di masa pertumbuhannya.

5. Anak memiliki kesempatan untuk belajar di luar rumah

Tak seperti anak-anak yang mendapat pendidikan formal di sekolah pada umumnya, Anak homeschooling mempunyai jadwal yang lebih fleksibel. Anak yang terdidik dengan homeschooling dapat mendapatkan ilmu pengetahuan dengan belajar di museum, perpustakaan, hingga di alam terbuka.

Kerugian Homeschooling

Dari keuntungan yang telah disampaikan di atas, Anda juga harus mengetahui kerugian yang mungkin timbul dari program homeschooling.

Efek utama dari homeschooling pada kehidupan sosial ialah terbatasnya ruang lingkup pergaulan dan pertemanan anak. Homeschooling dapat membuat kehidupan sosial anak terbatas hanya pada interaksi dengan staf pengajar dan orang tuanya, dibandingkan dengan teman-teman sebaya yang belajar di sekolah formal.

Untuk mengatasi efek sosial yang mungkin timbul pada anak homeschooling, para orang tua juga perlu membuat anak-anaknya tetap terhubung dengan dunia sekolah dan lingkungan sebayanya. Misalnya, untuk membuat kelompok anak-anak homeschooling untuk berkumpul, belajar, dan berinteraksi bersama.

Selain itu, anak-anak homeschooling biasanya tak mendapatkan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar layaknya di sekolah formal. Misalnya pusat olahraga, laboratorium, perpustakaan, atau pun studio seni.

Keuntungan dan Kerugian dari Homeschooling 1

Siapa Saja yang Memerlukan Homeschooling?

Orang tua lebih memilih untuk memasukkan anaknya ke program homeschooling karena dipengaruhi berbagai faktor, misalnya karena sang anak menderita penyakit serius yang membuat aktivitasnya terbatas. Berikut ini adalah beberapa anak dengan kondisi khusus yang memerlukan program homeschooling:

1. Anak penderita ADHD (attention deficit hyperactivity disorder)

ADHD adalah kondisi di mana anak kesulitan dalam berkonsetrasi, serta muncul perilaku hiperaktif dan implusif. Gejala ini muncul ketika memasuki usia sekolah, sehingga mereka kesulitan dalam mengikuti pelajaran.

2. Anak penderita OCD (obsesif compulsive disorder)

OCD merupakan suatu kondisi yang menyebabkan anak memiliki pikiran, perasaan, dan ketakutan yang tidak diinginkan. Anak penderita OCD biasanya kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas sekolah yang diberikan.

3. Disleksia

Dislesksia adalah gangguan proses belajar, yang membuat anak kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja. Penderita disleksia juga akan kesulitan dalam mengidentifikasi bagaimana kata-kata yang diucapkan harus diubah menjadi huruf dan kalimat. Akan tetapi pada umumnya, penderita disleksia tetap memiliki tingkat kecerdasan yang normal.

Yang perlu Anda perhatikan ialah homeschooling bukanlah jalan pintas bagi anak yang mengalami kendala selama di sekolah, misalnya masalah akademik atau anak menjadi korban perundungan. Sebelum memilih homeschooling, orang tua dan juga guru harus mendiskusikan bersama untuk mengetahui masalah yang dihadapi, dan menentukan metode pendidikan apa yang terbaik untuk anak.